IDEALIS, AKTIVIS, OR AKADEMIS
Ini Cerita dimana saat itu ingin memasuki dunia perkuliahan, karena menurut saya pendidikan lah yang sekarang menjadi tolak ukur di dunia manapun. Tetapi saat kita menjadi mahasiswa, Banyak orang yang beranggapan dan berkata seperti yang teman saya katakana “
Kamu nanti Saat menjadi seorang mahasiswa, mau jadi mahasiswa tipe apa…???
Mahasiswa Idealis / Mahasiswa Akademis /Mahasiswa Aktivis
Nah looo….mau jawab gimana kalo kita belum tau apa apa tentang pengertian itu, secara kita masih dibutakan oleh masa SMA, dari sinilah saya mengenal 3 kriteria mahasiswa tadi. Setiap Kriteria Mahasiswa memiliki Peran penting dan Tanggung Jawab yang besar.
Daripada ngelantur ngomongin macam-macam
okee, akan kita membahasnya satu persatu :
1. Mahasiswa Idealis
Jika hatimu tergetar melihat penindasan,
maka kau adalah kawanku
~ Che Guevara
Kalo kalian ingin menjadi Tipe ini, Idealismenya sebagaimana yang sering kita dengar adalah sebagai agen perubahan (agent of change) dan agen kontrol sosial (agent of social control).Mahasiswa bertipe idealis biasanya adalah seorang politik kampus, senang melakukan kajian-kajian terhadap kebijakan umum, dan bertipe pengktirisi kebijakan. Mahasiswa Idealis adalah orator kampus, dan mengikuti semua kegiatan-kegiatan pengembangan kepribadian dan pembentuk watak Leadership. Biasanya mahasiswa Idealis memilik pandangan Luas dengan sistem politik kampus, kebijakan kampus, dsb
Jika anda ingin menjadi seorang Mahasiswa Idealis, kamu harus memiliki konsistensi dan pendirian teguh. seorang mahasiswa idealis biasanya memiliki gagasan atau ide-ide yang dicita-citakan, mereka adalah orang-orang yang senang berorganisasi dan mengabdi masyarakat..
tempat nongkrong seorang mahasiswa idealis : Kampus, Ruang BEM, Tempat rapat maupun di pinggir-tengah Jalan untuk mencari dana, membagi selebaran, maupun melakukan Unjuk Rasa
2. Mahasiswa Akademis
Hampir sebagian besar mahasiswa menjadi Mahasiswa yang akademis. Ciri- ciri mahasiswa akademis :
-Jarang Nongkrong bareng
-Keluar rumah / kost hanya malam libur atau sekedar keluar mencari makanan
-Jadi tempat peminjaman catatan
-dateng paling pagi, (15-30 menit sebelum kuliah mulai)
-senang berdebat dengan dosen
-kurang peka terhadap kebijakan ataupun politik kampus
-lulus (biasanya cepat)
-Jadi sibuk bila dekat2 UAS dan UTS.
dll.
yah, memang gak bisa di elakkan, mahasiswa sekarang menjadi kurang peka terhadap masalah pengabdian masyarakat, mereka hanya belajar-belajar dan belajar terus, hanya mengerti apa yang terjadi di kampus, pulang kampus langsung ke perpustakaan atau balik kost, tidak peduli apa yang terjadi dengan masyarakat di luar sana..
Hampir semua mahasiswa sekarang adalah mahasiswa akademis, mahasiswa yang hanya mikir lulus cepat, IP tinggi, tapi tidak belajar mengabdi langsung turun ke jalan
namun, tidak semua mahasiswa akademis seperti itu, banyak juga mahasiswa yang cerdas dalam berorganisasi dan cerdas dalam kuliah.
3. Mahasiswa Aktivis
Berbeda dengan mahasiwa aktivis. Mereka yang masuk ke dalam aktivis pers mahasiswa (Persma), misalnya, akan mendapat ilmu yang tidak didapat dari kuliah. Kesibukan mereka tidak hanya kuliah, namun jauh lebih luas. Ilmu kepemimpinan, kurikulum organisasi, seni mengatur orang lain, jaringan luas, banyak teman, wawasan luas, dan sebagainya merupakan buah dari ikut serta dalam organisasi.
Orientasi para aktivis bukan semata-mata mencari nilai dan lembaran ijazah belaka, namun lebih dari itu. Mereka menganggap, kesempatan menjadi mahasiwa adalah kesempatan untuk menjelajahi dunia. Sehingga bila kuliah hanya disibukkan dengan dunia perkuliahan saja, sungguh sangat merugikan.
Dari deskripsi dan pengertian kriteria di atas, perbedaan dari kedua macam mahasiswa tersebut terletak pada segi orientasinya. Tergantung bagaimana niat seseorang ketika masuk perguruan tinggi.
Dan saya menyadarinya ketika menonton sebuah film legendaris dengan melandaskan perkuliahan dan persahabatan. Film itu adalah “3 IDIOTS”. Film yang dapat memotivasi seseorang untuk menyelsaikan perkuliahannya tanpa memandang IP seseorang tetapi dilihat dari kemampuannya untuk menciptakan hal baru, saya sediri pun sudah merasakannya dan sampai di semester 4 di Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin.
0 komentar:
Posting Komentar